Sebanyak 4 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) baru saja mengharumkan nama universitas dengan menjadi juara 1 dalam kompetisi robotik nasional yang diselenggarakan di di Auditorium Abjan Sulaiman UIN Sunan Gunung Djati pada Sabtu dan Minggu (16&17/12/2023).
Pada kompetisi ini, keempat mahasiswa tersebut berkolaborasi antar Prodi di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Umsida. Mereka adalah Muhammad Ardian Ramadhan dan Zulfikar Rifky Mumtaz dari prodi Teknik Elektro, Satria Agung Wibisono dari prodi Teknik Mesin, dan Mochammad Wahyu Alvy Kusuma dari prodi Informatika.
Dalam perhelatan kompetisi tahunan ini, dosen pembimbing lomba yakni Agus Hayatal Falah ST MT, memaparkan bahwa setiap ada informasi tentang lomba robotika, ia selalu memberitahukan kepada tim robot yang telah ia bimbing untuk mengikutinya. Dan tahun ini ia mengkolaborasikan mahasiswa dari beberapa prodi.
“Kolaborasi ini sangat penting karena dari masing – masing prodi memiliki peranan masing. Misalkan, mahasiswa Teknik Elektro yang bertugas mengerjakan elektriknya. Lalu mahasiswa Informatika di bagian programming. Dan yang Teknik Mesin bagian pembuatan mekaniknya,” ucap dosen prodi Teknik Elektro itu.
Selain karena pembagian tugas, sambungnya, ia bermaksud untuk memberikan kebermanfaatan dari ketiga prodi ketika akan akreditasi. Kolaborasi ini harus dilakukan karena bisa menghasilkan karya yang lebih baik. Ini terbukti dari beberapa robot yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Elektro saja, mekaniknya tidak sebaik yang dikerjakan mahasiswa Teknik Mesin. Sehingga kedepannya, kolaborasi ini akan terus dilakukan.
Kejuaraan pada kompetisi ini merupakan kemenangan ketiga tim robot Umsida. Sebelumnya, mereka menjadi juara pada lomba di Universitas Islam 45 Bekasi, mereka mendapatkan juara 2. Lalu yang kedua adalah juara 1 lomba internasional robot sumo yang diselenggarakan IRTC di Malaysia. Dan yang ketiga yaitu pada kompetisi ini.
“Dari ketiga lomba yang pernah kami ikuti, setiap event memiliki kategori yg berbeda, beratnya ada yang 1-3 kg. Sehingga kita juga menyesuaikan aturan pada setiap lomba. Kalau lomba tahun ini, kategori robot sumo 1 kg yang bisa dikendalikan menggunakan smartphone android atau remot control radio. Kalau tim kita pakai yang remote control radio karena koneksi yang lebih bagus,” jelas Agus.
Menjuarai lomba robotika selama tiga kali berturut-turut tentu membuat Agus merasa bangga dengan anak didiknya. Menurutnya, mereka benar-benar mau bekerja keras dan bertanggung jawab meskipun ada beberapa kendala seperti korsleting atau terbakar, namun mereka tidak menyerah. Hal ini juga merupakan kali pertama Agus sebagai dosen pembimbing robotika mengajak kolaborasi tiga prodi yang membuatnya merasa ada hal baru, seru, dan asik.