Solusi Modern untuk Penggemar Akuarium: Alat Pemberi Makan Ikan Otomatis Berbasis Telegram Mempermudah Perawatan

Elektro.umsida.ac.id – Bagi banyak orang, memelihara ikan hias dalam akuarium bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga cara untuk menghilangkan stres. Namun, kegiatan sehari-hari yang padat sering kali membuat pemilik akuarium kesulitan menjaga jadwal pemberian makan ikan atau memantau kualitas air.

Jika pemberian makan ikan tidak dilakukan secara rutin, kesehatan ikan bisa terganggu, mengakibatkan stress atau bahkan kematian pada ikan hias. Oleh karena itu, inovasi alat pemberi makan ikan otomatis berbasis Telegram ini hadir sebagai solusi praktis. Artikel yang diterbitkan dalam Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro menggambarkan bagaimana alat ini membantu pemilik akuarium dalam memonitor dan memberi makan ikan secara otomatis, hanya dengan bantuan aplikasi Telegram yang dapat diakses dari mana saja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, alat ini dikembangkan untuk memberikan pakan ikan sesuai jadwal, sekaligus memonitor ketinggian air akuarium. Ini penting karena tidak hanya pemberian makan ikan yang memerlukan kontrol, tetapi juga kualitas dan jumlah air akuarium harus diperhatikan. Dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT), alat ini memungkinkan pemilik akuarium untuk tetap terhubung dengan kondisi akuarium mereka, meskipun berada di luar rumah.

Sistem dan Teknologi yang Menggerakkan Alat Pemberi Makan Otomatis

Alat pemberi makan otomatis ini memanfaatkan beberapa komponen teknologi canggih untuk memastikan fungsi optimalnya. Bagian utama alat ini adalah mikrokontroler ESP8266, yang bertugas mengontrol berbagai perangkat keras pendukung. ESP8266 adalah modul IoT yang terhubung dengan Wi-Fi, memungkinkan alat ini untuk menerima dan mengirimkan data ke aplikasi Telegram. Untuk mengatur waktu pemberian makan, alat ini dilengkapi dengan RTC (Real-Time Clock), yang membantu menjalankan jadwal pemberian makan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, alat ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi sisa pakan dalam wadah pakan. Ketika sisa pakan mencapai batas tertentu, alat akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi Telegram pemilik akuarium. Alat ini juga dilengkapi dengan sensor JSN-SR04T yang berfungsi sebagai detektor ketinggian air akuarium. Jika ketinggian air berada di bawah batas yang aman, pemilik akuarium akan mendapatkan pemberitahuan untuk menambahkan air. Motor servo dalam alat ini memiliki peran membuka dan menutup wadah pakan, sehingga ikan dapat menerima pakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan adanya layar LCD, alat ini juga mampu menampilkan waktu, tanggal, dan notifikasi penting lainnya.

Operasional dan Fitur Unggulan yang Dapat Diakses Melalui Telegram

Salah satu keunggulan alat pemberi makan ikan otomatis ini adalah kemudahan pengoperasiannya melalui Telegram. Pemilik akuarium cukup membuka aplikasi Telegram dan mengakses chatbot yang telah terhubung dengan alat ini. Chatbot tersebut menyediakan menu kontrol yang sangat sederhana, dengan beberapa opsi yang bisa dipilih. Misalnya, jika pemilik ingin memberi makan ikan langsung, mereka cukup memilih menu “Feeding Now,” maka alat akan langsung memberikan pakan pada ikan di akuarium.

Selain itu, terdapat menu “Feeding Arrangements” yang memungkinkan pemilik untuk mengatur jadwal pemberian makan sesuai kebutuhan ikan mereka. Alat ini juga memungkinkan pemilik akuarium untuk mengecek kapan pemberian makan terakhir dilakukan dan seberapa banyak pakan yang tersisa dalam wadah. Fitur ini sangat membantu pemilik akuarium dalam memastikan jadwal pemberian makan ikan tetap konsisten, meskipun mereka memiliki banyak kesibukan. Pengecekan ketinggian air akuarium juga dapat dilakukan melalui Telegram dengan memilih menu “Water Level,” yang menampilkan informasi ketinggian air secara real-time.

Uji Coba Alat dan Prospek Pengembangan di Masa Depan

Tim peneliti melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan alat ini berfungsi dengan baik. Hasil uji coba menunjukkan bahwa meskipun alat ini mampu bekerja sesuai yang diharapkan, ada sedikit keterlambatan (delay) yang disebabkan oleh kualitas koneksi internet. Dalam pengujian Wi-Fi, alat ini menunjukkan kemampuan koneksi yang stabil, meskipun membutuhkan waktu 5-6 detik untuk mengirim dan menerima perintah dari Telegram. Delay ini bisa diatasi dengan memastikan jaringan internet yang stabil.

Sensor ultrasonik yang digunakan untuk mendeteksi sisa pakan terbukti bekerja dengan akurat, dengan tingkat keberhasilan yang konsisten. Sensor ini mampu mendeteksi pakan dalam beberapa tingkat, seperti penuh (100%), sedang (60%), hampir habis (20%), hingga habis sepenuhnya (0%). Informasi ini ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga pemilik akuarium dapat memantau ketersediaan pakan dengan mudah. Sementara itu, sensor JSN-SR04T yang berfungsi mengukur ketinggian air memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan perbedaan pembacaan hanya sebesar 1 cm jika dibandingkan dengan pengukuran manual menggunakan penggaris.

Selain mendeteksi ketinggian air, sensor ini juga memiliki tingkat delay yang lebih panjang, sekitar 7 detik. Meski demikian, alat ini tetap mampu memberikan informasi yang akurat bagi pemilik akuarium. Tim peneliti merekomendasikan pengembangan lebih lanjut pada alat ini, termasuk menambahkan detektor suhu air serta alat pemompa air otomatis jika ketinggian air turun di bawah batas aman. Dengan tambahan fitur ini, alat pemberi makan ikan otomatis akan semakin komprehensif dan membantu pemilik akuarium menjaga lingkungan yang ideal bagi ikan mereka.

Sumber: Jurnal, Freepik

Penulis: Ifa