Elektro.umsida.ac.id – Dalam dunia pemeliharaan ikan hias, ikan guppy adalah salah satu spesies yang paling banyak digemari oleh para penghobi akuarium. Namun, menjaga kualitas air yang optimal untuk ikan guppy tidaklah semudah yang dibayangkan. Faktor seperti suhu air, tingkat keasaman (pH), dan kekeruhan air sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan ikan guppy. Oleh karena itu, penelitian terbaru dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengembangkan alat pemantau kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat secara real-time mengawasi dan menjaga kondisi air akuarium agar tetap ideal bagi ikan guppy.
Pentingnya Kualitas Air dalam Pemeliharaan Ikan Guppy
Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu ikan hias yang sangat populer di Indonesia. Dikenal dengan daya tahan dan kemampuannya berkembang biak dengan mudah, ikan guppy sering kali menjadi pilihan utama bagi para pemelihara akuarium. Namun, agar ikan guppy bisa hidup dengan sehat dan berkembang dengan baik, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu suhu air, pH air, dan tingkat kekeruhan air.
Suhu air yang ideal untuk ikan guppy berada di kisaran 23-27°C. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan stres pada ikan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Begitu juga dengan tingkat keasaman air, yang idealnya berada pada pH 6,5-7,5. Air yang terlalu asam atau terlalu basa dapat mengganggu proses metabolisme ikan guppy, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Selain itu, kekeruhan air juga harus dijaga pada tingkat yang rendah, yaitu antara 0-25 NTU (Nephelometric Turbidity Units), agar ikan dapat berenang dengan nyaman dan bebas dari gangguan partikel yang mengambang di air.
Baca Juga: Inovasi Digital dalam Pendidikan: Pelatihan Guru di SMK Muhammadiyah 2 Taman Sidoarjo
Penggunaan Teknologi IoT untuk Pemantauan Kualitas Air
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengendalikan kualitas air akuarium secara real-time. Alat yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan platform NodeMCU sebagai mikrokontroler utama, yang kemudian dihubungkan dengan beberapa sensor penting seperti sensor suhu DS18B20, sensor pH 4502C, dan sensor kekeruhan TDS.
Cara kerja alat ini cukup sederhana namun efektif. Sensor suhu DS18B20 digunakan untuk mendeteksi suhu air dan mengirimkan data tersebut ke NodeMCU. Jika suhu air berada di luar kisaran ideal, sistem akan mengaktifkan kipas atau pemanas untuk menyesuaikan suhu air kembali ke rentang yang sesuai. Sensor pH 4502C bertugas untuk memantau tingkat keasaman air. Jika pH air berada di luar kisaran 6,5-7,5, alat ini akan mengaktifkan pompa yang akan melakukan sirkulasi air melalui batu zeolit untuk menstabilkan pH. Sedangkan sensor TDS digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Jika tingkat kekeruhan air terlalu tinggi, pompa akan aktif untuk menyaring air hingga mencapai tingkat kejernihan yang diinginkan.
Hasil Pengujian dan Manfaatnya bagi Pemelihara Ikan
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa alat ini mampu menjaga suhu air di kisaran 23-27°C, pH air antara 6,5-7,5, dan tingkat kekeruhan air di bawah 25 NTU. Dengan demikian, alat ini terbukti efektif dalam menjaga kualitas air akuarium yang ideal untuk ikan guppy.
Tidak hanya itu, alat ini juga dilengkapi dengan fitur monitoring real-time melalui aplikasi yang terhubung ke server ThingSpeak. Data dari sensor akan diperbarui setiap 10 detik dan bisa diakses kapan saja melalui aplikasi tersebut. Dengan begitu, pemelihara ikan dapat selalu memantau kondisi air akuarium mereka meskipun sedang tidak berada di dekat akuarium.
Penggunaan alat ini memberikan banyak manfaat bagi para pemelihara ikan, terutama bagi mereka yang tidak selalu bisa mengawasi akuarium mereka setiap saat. Dengan adanya alat ini, pemelihara ikan bisa lebih tenang karena kualitas air di akuarium mereka selalu terjaga, yang pada akhirnya akan membuat ikan guppy mereka lebih sehat dan aktif.
Baca Juga: Inovasi Logika Fuzzy untuk Optimalkan Pengeringan Rumput Laut di Tarakan
Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan teknologi IoT dalam pemantauan kualitas air akuarium dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien bagi para pemelihara ikan. Alat ini tidak hanya mampu menjaga kondisi air tetap ideal, tetapi juga memberikan kemudahan dalam pemantauan kualitas air secara real-time. Dengan demikian, diharapkan teknologi ini dapat menjadi standar baru dalam pemeliharaan ikan hias, khususnya ikan guppy, untuk memastikan kehidupan yang lebih sehat dan optimal bagi ikan-ikan tersebut.
Sumber: Jurnal, Freepik
Penulis: Ifa